Anto, Yudi dan Arifin. Mereka terlahir dari keluarga yang berbeda-beda tetapi memiliki tekad yang sama.
Anto adalah pria yang taat pada agamanya dan kental pada budaya asalnya. Sedangkan Yudi adalah seorang pria yang berasal dari keluarga yang sederhana dan menyayangi keluarganya dan yang terakhir yaitu arifin yang mempunyai sifat yang agak pendiam, tetapi dalam hal belajar, dia semangat untuk menggapai apa yang ia inginkan.
Semester pertama, mereka tidak saling kenal, tapi mereka hanya saling sapa dan berkata "hai" tanpa mengetahui satu sama lain. Seiringnya waktu, mereka berada dalam satu kelompok. Satu kelompok diskusi yang hasilnya, mereka menikmati kelompok diskusi tersebut dengan semangat membara.
Gaya belajar mereka berbeda-beda tapi mereka mempunyai kebiasaan yang sama, yaitu sama-sama malas uuntuk mencatat. Tapi jika ada dosen yang mengharuskan mereka untuk mencatat, mereka akan melakukannya dengan sangat TERPAKSA.
Anto suka belajar sambil jalan-jalan atau mondar mandir. ia menganggap belajar seperti itu lebih efektif dn tidak mudah grogi. Yudi menyukai belajar sambil memegang bantal. menurut dia kenyamanan lebih penting. Dan yang terakhir adalah Arifin yang lebih tenang, dan tetap fokus pada apa yang ia pelajari. Dengan perbedaan seperti itu, mereka tetap saling menghargai satu sama lain.
2 Minggu lagi akan dilaksanakan ujian semester. Mereka mulai berbagi tugas. Mereka tidak pernah mencatat tapi mereka akan meminjam catatan teman-teman mereka yang pintar di kelas. Orang-orang yang pintar di kelas pada waktu itu adalah perempuan. Anto meminjam catatan si A, Yudi meminjam catatan si B dan Arifin meminjam catatan si C.
Tidak mudah untuk mendapatkan catatan mereka. Mereka harus menunggu antrian dahulu. Aduh kayak ngantri beli sembako aje yee.
Setelah antrian selesai, ini dia waktu mereka untuk pinjam catatan perempuan-perempuan itu. Ketika memegang catatan mereka, rasanya panas banget karena sering di foto copy. Ya sudah lah, yang penting catatan mereka ada di tangan kami bertiga.
Foto copy catatan mereka selesai, ini waktunya untuk belajar. Mereka belajar sendiri-sendiri telebih dahulu dan mereka juga tak lupa untuk shalat dan berdoa memohon petunjuk kepada ALLAH SWT.
Hari Sabtu bagi mereka bukan waktunya untuk bersenang-senang tetapi waktunya berkumpul untuk belajar. Waktu diskusi segera dimulai. Mereka saling tukar pikiran dan memberikan sesi tanya jawab agar mereka dapat memahami satu sama lain. selama 5 hari berturut-turut mereka melakukan diskusi ini.
Hari H dimana waktunya ujian dimulai. 3 Sekawan ini tidak pernah datang sebelum ujian dimulai, tetapi datang pada saat ujian dimulai atau pada saat 30 menit setelah ujian dimulai.
Teman-teman yang lain selalu lebih dulu mencari bangku untuk mendapatkan tempat strategis untuk mendapatkan kesempatan mencontek.
3 sekawan ini hanya bersikap biasa aja, tenang dan shalat sebelum berangkat untuk memulai ujian. kalau kalian merasa sudah siap, kalian tidak perlu mencari bangku atau merasa grogi karena ujian, kalian hanya butuh ketenangan.
Ketika Ujian selesai, kalian bisa bersenang-senang dan tinggal berdoa dan menunggu hasil ujian.
Hasil ujian telah diumumkan. 3 Sekawan ini mempunyai nilai yang sesuai mereka harapkan. Mereka lulus dengan hasil yang memuaskan.
Hasil kerja keras mereka telah terbayarkan dan mereka bisa tersenyum.
This story was about Abel when he was in college. We appraciated his work. He could get what he wanted. Just Pray and try, God will always be your side
Tidak ada komentar:
Posting Komentar